No Image Available

KEKAWIN ASTA BRATHA

 Nama Pemilik: Ida I Dewa Gde Catra  Katagori: Slokantara, Kidung, Kekawin, Parwa, Puja  Jumlah Halaman: 100  Kode Registrasi: -  Bahasa: Bahasa Bali  Ukuran: 40 Cm x 3,5 Cm More Details
 Ringkasan Isi:

Lontar ini memuat mengenai kekawin Ramayana, yang merupakan karya Mpu Yogiswara pada tahun 925 Masehi. Di dalamnya terkandung ajaran Asta Bratha, yang disampaikan oleh Sri Rama kepada Wibhisana ketika Sri Rama berhasil menaklukkan Alengka. Setelah wafatnya Rahwana, Wibhisana diangkat sebagai Raja Alengka, dengan harapan dapat memimpin dengan lebih baik dibandingkan kakaknya. Untuk itu, Sri Rama memberikan wejangan kepada Wibhisana mengenai ajaran kepemimpinan yang dikenal sebagai Asta Bratha, yang terdiri dari delapan tugas dan kewajiban sebagai pemimpin, yaitu: 1. Indra Bratha: Memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dengan menyediakan materi, pendidikan, keamanan, serta menciptakan ketentraman di hati masyarakat. 2. Yama Bratha: Memberikan sanksi kepada setiap individu yang melanggar hukum tanpa pandang bulu. 3. Surya Bratha: Sebagai pemimpin, harus bersikap seperti matahari, yaitu bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak keras. 4. Candra Bratha: Sebagai pemimpin, hendaknya bersikap lemah lembut yang didasarkan pada kasih sayang dan keluhuran budi, serta menghormati orang tua serta orang-orang bijaksana, serta bersikap murah hati kepada mereka.5. Bayu Bratha: Sebagai pemimpin, hendaknya berupaya seperti angin, menggali informasi sebelum mengambil keputusan dan mengawasi perkembangan masyarakat. 6. Kuwera Bratha: Sebagai pemimpin, seharusnya tidak menjalani kehidupan yang bermewah-mewahan atau berfoya-foya, melainkan hidup secara sederhana. 7. Baruna Bratha: Sebagai pemimpin, hendaknya menjadi teladan bagi masyarakat. 8. Agni Bratha: Sebagai pemimpin, harus memiliki keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi musuh.

BAHASA INGGRIS :

This lontar contains the Ramayana marriage, which is the work of Mpu Yogiswara in 925 AD. It contains the teachings of Asta Bratha, which were conveyed by Sri Rama to Wibhisana when Sri Rama succeeded in conquering Alengka. After the death of Rahwana, Wibhisana was appointed as King of Alengka, with the hope of being able to lead better than his brother. For that, Sri Rama gave advice to Wibhisana regarding the teachings of leadership known as Asta Bratha, which consists of eight duties and obligations as a leader, namely: 1. Indra Bratha: Providing welfare to the community by providing material, education, security, and creating peace in the hearts of the community. 2. Yama Bratha: Giving sanctions to every individual who breaks the law without discrimination. 3. Surya Bratha: As a leader, one must act like the sun, namely being gentle, not rude, and not harsh. 4. Candra Bratha: As a leader, you should act gently based on compassion and nobility, and respect parents and wise people, and be generous towards them.5. Bayu Bratha: As a leader, you should work like the wind, dig up information before making decisions and monitor community developments. 6. Kuwera Bratha: As a leader, you should not live a life of luxury or extravagance, but live simply. 7. Baruna Bratha: As a leader, you should be an example for society. 8. Agni Bratha: As a leader, you must have courage and toughness in facing enemies.