Selasa, 18 Februari 2025, bertempat di Museum Pustaka Lontar, desa wisata Dukuh Penaban, Karangasem, Yayasan Karya Buana Lestari melaksanakan kegiatan rutin digitalisasi, konservasi, dan penarasian lontar Bali bersama penyuluh bahasa Bali yaitu Ibu Ni Luh Widiastiti, Ibu Ni Luh Putu Rika Darmayanti, Bapak Ida I Dewa Gde Catra, dan Bapak I Nyoman Sutrisna serta tim dokumentasi Yayasan Karya Buana Lestari. Hasil kegiatan ini yaitu terdapat 3 lontar bali yang berhasil dilakukan konservasi, digitalisasi, serta penarasian.
Adapun lontar yang dimaksud antara lain :
- Usada Rare dengan klasifikasi Usadha memuat tentang perawatan suami istri yang berkeinginan memiliki anak menggunakan obat-obatan dari sang istri hamil sampai sang bayi lahir.
- Budha Kecapi dengan Klasifikasi Tutur Usadha menceritakan sang budha kecapi adalah guru sang klimosada dan sang klimosadi. maka muncul usadha kalimosadha dan usadha kalimosadi, sang budha kecapi mohon anugrah kepada batari durga di pura dalem, mohon pengetahuan tentang buana alit dan buana agung serta kesaktian serta tata krama kesaktian serta tatakrama kematian.
- Agama dengan klasifikasi hukum, lontar ini salah satunya memuat tentang : Asta Dusta, delapan tindakan jahat/kriminal. dari delapan tindakan kriminal dan penerapan hukumannya
Yayasan Karya Buana Lestari secara konsisten menggelar kegiatan pelestarian lontar sebagai bagian dari upaya konservasi warisan budaya Bali. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut, mengingat banyak lontar yang masih membutuhkan perhatian khusus untuk diselamatkan. Dengan sinergi antara lembaga pelestarian budaya, pemerintah, dan masyarakat, kelangsungan warisan intelektual Bali dapat terjaga, memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang.