Yayasan Karya Buana Lestari Melaksanakan Kegiatan Rutin Upaya Pelestarian Lontar Melalui Konservasi, Digitalisasi, dan Penarasian Lontar Bali

Jumat 17 Januari 2025, bertempat di Museum Pustaka Lontar, desa wisata Dukuh Penaban, Karangasem, Yayasan Karya Buana Lestari melaksanakan kegiatan rutin  digitalisasi, konservasi, dan penarasian lontar Bali bersama penyuluh bahasa Bali yaitu Ibu Ni Luh Widiastiti dan Bapak I Nyoman Sutrisna. Hasil kegiatan ini yaitu terdapat 3 lontar bali yang berhasil dilakukan konservasi, digitalisasi, serta penarasian.

 

 

 

Adapun lontar yang dimaksud antara lain :

  1. Tutur Catur Buana Ring Sarira : Dalam lontar ini memuat tentang para dewa yang tinggal pada papusuan, pada hati, ungsilan, ampru lalu mengucapkan mantra di depan sajen yang tersedia, keempat fungsinya sesuai warnanya. sanggah cucuk 4 buah dengan aturan masing-masing, maka perhatikan tanda-tanda pada haturan dilanjutkan dengan rerajahan.
  2. Keputusan Smara Tantra : Lontar ini memuat dua sastra ilmu pengetahuan yang bernama Sang Hyang sakti yang utama / mulia, dimana kedua sastra itu dilambangkan dengan huruf atau aksara Ang dan Ah.  Jika ilmu ini dipelajari semasih hidup, niscaya bisa mencapai umur panjang, jarang sakit.
  3. Satua Watu Gunung : memuat tentang cerita rakyat watu gunung dimana prabhu kulagiri beristrikan dewi sinta kasih dan dewi langa wartya, putri hyang pasupati berstana di negara kunda dwipa.

Yayasan Karya Buana Lestari secara konsisten menggelar kegiatan pelestarian lontar sebagai bagian dari upaya konservasi warisan budaya Bali. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut, mengingat banyak lontar yang masih membutuhkan perhatian khusus untuk diselamatkan. Dengan sinergi antara lembaga pelestarian budaya, pemerintah, dan masyarakat, kelangsungan warisan intelektual Bali dapat terjaga, memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang.