Karangasem, 30 April 2025 — Semangat pelestarian budaya kembali menyala di Karangasem melalui Workshop Prasi (Seni Menggambar di Atas Daun Lontar) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan RI,melalui Dana Indonesiana dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerjasama dengan Yayasan Karya Buana Lestari/ Museum Pustaka Lontar,yang dilaksankan di Museum Pustaka Lontar Desa Adat Dukuh Penaban Kecamatan Karangasem Rabu, 30 April 2025 yang dibuka langsung oleh Ketua Yayasan Karya Buana Lestari I Nengah Suarya yang didampingi oleh Sekretaris Yayasan I Nengah Sudana Wiryawan SE,M.AP..
Menurut Ketua Yayasan Karya Buana Lestari I Nengah Suarya yang di damping oleh Sekretaris Yayasan I Nengah Sudana Wiryawan,SE.M.AP Mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian Festival Khazanah Lontar Bali, untuk sebuah perayaan budaya yang memuliakan warisan literasi dan seni visual khas Bali. Selain itu dijelaskan pula tujuan kegiatan ini tidak sekadar teknis,tetapi Lebih dari sekadar belajar menggambar, serta mengajak para peserta untuk dapat merasakan denyut nadi tradisi, mengenali filosofi di balik setiap goresan pengerupak, serta menghidupkan kembali rasa cinta pada kearifan lokal yang nyaris terlupakan.
Kegiatan ini dihadiri oleh para generasi muda / Gen Z yang datang dari berbagai Kabupaten dan Komunitas seperti ,Kabupaten Bangli, Kelungkung / Semarapura dan Karangasem serta Yowana desa Adat Dukuh Penaban dengan penuh antusias
Dengan menghadirkan dua maestro seni Prasi, Ida Bagus Jelantik Purwa dan Ida Bagus Jelantik Parwata, serta dimoderatori oleh akademisi dan pemerhati budaya I Komang Warsa, S.Pd., M.Pd., M.Si., .sehingga Workshop ini menjadi ruang belajar sekaligus laboratorium budaya yang sangat hidup. Dan sebanyak 30 peserta dari berbagai latar belakang sekolah dan komunitas terlibat dalam kegiatan ini, antara lain SMP Negeri 2 Amlapura (5 peserta) SMA Negeri 1 Amlapura (5 peserta) SMA Negeri 1 Rendang (6 peserta) SMA Negeri 2 Semarapura, Klungkung (4 peserta) ,SMA 1 Tembuku Bangli (6 orang) Yowana Seka Truna Dharma Sumitra Penaban (2 peserta) Yowana Sekaa Truna Kertha Winangun (2 peserta)
Dalam sesi awal, Ida Bagus Jelantik Purwa membawakan pemaparan teoritis mengenai struktur visual dan makna simbolik dalam seni Prasi. Beliau mengulas detail proses persiapan daun lontar sebagai media, serta nilai spiritual yang tertanam dalam garis dan pola gambar tradisional Bali.
Selanjutnya, Ida Bagus Jelantik Parwata memandu sesi praktik dengan mengenalkan pengerupak, alat khas untuk menggurat di atas lontar. Suasana menjadi lebih hidup ketika para peserta mulai mencoba menggambar sendiri — dengan hati-hati menggoreskan makna pada tiap helai lontar, seolah mengikat kembali hubungan mereka dengan leluhur dan alam.
Workshop ini berlangsung dalam suasana hangat, penuh semangat, dan kekaguman yang terpancar dari wajah-wajah muda yang sedang menyentuh langsung denyut kebudayaan. Setiap langkah dalam proses berkarya menjadi momen reflektif dan penuh makna serta harapan besar bahwa benih-benih cinta budaya yang ditanam hari ini akan tumbuh subur di hati para peserta menjadi pelanjut, penjaga, dan penghidup seni Prasi di masa depan di Bali.