Selasa, 29 April 2025, bertempat di Museum Pustaka Lontar, desa wisata Dukuh Penaban, Karangasem, Yayasan Karya Buana Lestari melaksanakan kegiatan rutin digitalisasi, konservasi, dan penarasian lontar Bali bersama penyuluh bahasa Bali yaitu Ibu Ni Luh Widiastiti, Ibu Ni Luh Putu Rika Darmayanti, Bapak Ida I Dewa Gde Catra, dan Bapak I Nyoman Sutrisna serta tim dokumentasi Yayasan Karya Buana Lestari. Hasil kegiatan ini yaitu terdapat 2 lontar bali yang berhasil dilakukan konservasi, digitalisasi, serta penarasian.
Adapun lontar yang dimaksud antara lain :
- Wisada Putih dalam lontar diawali dengan aksara modre yang mempunyai kekuatan magik. dilanjutkan dengan cerita Sang Hyang Siwa mencabut/ mementahkan segala guna-guna dan berjenis-jenis mantra yang bertujuan menolak segala bahaya/ penyakit.
- Asta Kosali dengan klasifikasi Wariga menceritakan bhagawan wisma karma, diperintahkan oleh bhatara siwa, untuk membuat aturan tentang bangunan suci serta perumahan, dengan narasi yang harus diikuti oleh para tukang, (undagi) mulai sejak merebah kayu untuk bahan bangunan dll berikut dengan upacaranya, sesanjen sampai mendirikan serta tingkatan dilengkapi dengan pati bangunan itu, disebut juga bahayanya bila tidak tepat ukuran, tempat dan kewenangannya.
Yayasan Karya Buana Lestari secara konsisten menggelar kegiatan pelestarian lontar sebagai bagian dari upaya konservasi warisan budaya Bali. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut, mengingat banyak lontar yang masih membutuhkan perhatian khusus untuk diselamatkan. Dengan sinergi antara lembaga pelestarian budaya, pemerintah, dan masyarakat, kelangsungan warisan intelektual Bali dapat terjaga, memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang.