Yayasan Karya Buana Lestari Melaksanakan Kegiatan Rutin Pelestarian Lontar Bali Dalam Menjaga Khazanah Lontar Bali

Senin, 3 Maret 2025, bertempat di Museum Pustaka Lontar, desa wisata Dukuh Penaban, Karangasem, Yayasan Karya Buana Lestari melaksanakan kegiatan rutin  digitalisasi, konservasi, dan penarasian lontar Bali bersama penyuluh bahasa Bali yaitu Ibu Ni Luh Widiastiti, Ibu Ni Luh Putu Rika Darmayanti, serta tim dokumentasi Yayasan Karya Buana Lestari. Hasil kegiatan ini yaitu terdapat 2 lontar bali yang berhasil dilakukan konservasi, digitalisasi, serta penarasian.

Adapun lontar yang dimaksud antara lain :

  1. Kekawin Asta Bratha :  memuat tentang kekawin ramayana, hasil karya mpu yogiswara pada tahun 925 masehi. Adapun isi dari Asta Bratha ( delapan tugas dan kewajiban sebagai pemimpin ) yaitu : 1. indra bratha memberi kesejahteraan kepada masyarakat, dengan memberikan materi, pendidikan, keamanan serta menyejukan hati masyarakat. 2. yama bratha yaitu memberikan hukupan kepada semua orang yang melanggar hukum tanpa pandang bulu. 3. Surya bratha yaitu sebagai peminpin harus bersikap seperti matahari, lemah lembut, tidak kasar, tidak keras. 4. candrabrtha yaitu sebagai pemimpin hendaknya lemah lembut berdasarkan kasih sayang dan keluhuran budi, menjungjung tinggi orang tua serta orang orang bijaksan adan bermurah hati kepada mereka. 5. bayu bratha, sebagai peminpin hendaknya berbuat seperti angin menyelidiki sesuatu sebelum memutuskan meyelidiki seperti angin mengawasi setiap perkembangan masyarakat. 6. kuwera bratha, sebagai peminpin hendaknya tidak hidup berpoya-poya menikmati kemewahan atau aji mungpung, harus hidup sederhana. 7. baruna bratha, yaitu sebagai peminpin hendaknya menjadi teladan bagi masyarakat, 8. agni bratha yaitu sebagai pemimpin hendaknya memiliki keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi musuh.
  2. Usada rare : memuat etika tatakrama bersuami istri. serta obat-obatan, bila ingin punya anak, serta mantra-mantra doanya, perawatan kehamilan, obat abortus, obat-obatan setelah bayi lahir, serta berjenis-jenis penyakit balita serta cara pengobatannya dan sajen-sajennya.

Yayasan Karya Buana Lestari secara konsisten menggelar kegiatan pelestarian lontar sebagai bagian dari upaya konservasi warisan budaya Bali. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut, mengingat banyak lontar yang masih membutuhkan perhatian khusus untuk diselamatkan. Dengan sinergi antara lembaga pelestarian budaya, pemerintah, dan masyarakat, kelangsungan warisan intelektual Bali dapat terjaga, memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang.