Yayasan Karya Buana Lestari Melaksanakan Kegiatan Rutin Pelestarian Lontar Bali Sebagai Upaya Menjaga Khazanah Lontar Bali

Sabtu, 22 Februari 2025, bertempat di Museum Pustaka Lontar, desa wisata Dukuh Penaban, Karangasem, Yayasan Karya Buana Lestari melaksanakan kegiatan rutin  digitalisasi, konservasi, dan penarasian lontar Bali bersama penyuluh bahasa Bali yaitu Ibu Ni Luh Widiastiti, Ibu Ni Luh Putu Rika Darmayanti,  serta tim dokumentasi Yayasan Karya Buana Lestari. Hasil kegiatan ini yaitu terdapat 3 lontar bali yang berhasil dilakukan konservasi, digitalisasi, serta penarasian.

 

 

Adapun lontar yang dimaksud antara lain :

  1. Lontar Panundung Buta dengan isian singkat yang berisi tentang mantra untuk menolak bahaya disebut penolak, juga berisi obat – obatan untuk bersenggama, bercampur dengan berjenis – jenis obat – obatan untuk berbagai penyakit, mantra – mantra sebagai ajimat, untuk menjadi awet muda. Dan berbagai mantera untuk kehidupan sehari – hari.
  2. Lontar Tutur Sayukti dengan isian singkat berisi tentang ilmu untuk mempelajari keadaan diri yang sedang bersiap – siap untuk mencapai kemoksan.
  3. Lontar Bacakan Banten dengan klasifikasi Indik  memuat tentang tatacara membuat daksina, cara membuat sate bebali, sekar jerimpen, dan cara membuat berbagai jenis banten sesayut.

Yayasan Karya Buana Lestari secara konsisten menggelar kegiatan pelestarian lontar sebagai bagian dari upaya konservasi warisan budaya Bali. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut, mengingat banyak lontar yang masih membutuhkan perhatian khusus untuk diselamatkan. Dengan sinergi antara lembaga pelestarian budaya, pemerintah, dan masyarakat, kelangsungan warisan intelektual Bali dapat terjaga, memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang.