SENIN, 24 Februari 2025, bertempat di Museum Pustaka Lontar, desa wisata Dukuh Penaban, Karangasem, Yayasan Karya Buana Lestari melaksanakan kegiatan rutin digitalisasi, konservasi, dan penarasian lontar Bali bersama penyuluh bahasa Bali yaitu Ibu Ni Luh Widiastiti, Ibu Ni Luh Putu Rika Darmayanti, serta tim dokumentasi Yayasan Karya Buana Lestari. Hasil kegiatan ini yaitu terdapat 2 lontar bali yang berhasil dilakukan konservasi, digitalisasi, serta penarasian.
Adapun lontar yang dimaksud antara lain :
- Usada : Lontar ini memuat tentang beberapa hal yaitu : berbagai jenis penyakit antara lain : ngetor (badan gemetar), tiwang (step), sakit uluhati, kaki bengkak, tuju angin, pemali, sakit pinggang, sakit kerongkongan, mising ( diare), sesak nafas. Jenis sarana/ bahan obat – obatan : merica putih, akar kayu janma, akar beringin, banyun ketan ganjih, segala tumbuhan yang ada jaring laba – laba, jebug arum, babakan eha, babakan ( kulit kayu), babakan ( kulit) nyambu air, akar bekul, kulit pule, garam, kunir, akar tunjang beringin muda, sambu tulang, kulit cempaka, cuka taun, buah jeruk, daun paya puh, widuri putih, awar – awar, akar kelor, kalungah ( kelapa muda) gading. bahan – bahan obat – obatan itu ada yang dipakai bedak, loloh, simbuh ( sembur). Untuk meningkatkan khasiat obat itu sebelum dipergunakan diberi japa mantra sesuai dengan obat penyakit masing – masing.
- Usada Rare : Lontar ini memuat tentang beberapa hal seperti penanganan bayi dari dalam kantungan sampai lahir, sebelum lahir ditangani dengan pengobatan pencegahan keguguran, menjelang lahir ada upaya mempercepat proses kelahiran dengan memberikan penyeseh, sebelum lahir ada istilah pengemak lawang dalam bahasa indonesia disebut bukaan serta sarana prasana yang diperlukan pada saat melahirkan. Selain itu, gangguan atau penyakit yang di derita oleh bayi, seperti tidak mau menghisap susu ibunya, lidahnya kaku, matanya tidak mau terbuka, bayi menangis terus menerus, bayi jamuran dimulut, panas dalam, bayi tidak mau makan, bayi muntah-muntah, tiwang, pusarnya sakit dan cara mengatasinya yaitu dibuatkan jamu, lulur dan simbuh. Bahan obat-obatan antara lain bawang adas, kambium pohon kemiri, kulit pohon kelor, tri ktuka, temu tis, bunga pancasona, bawang putih, blimbing putih, akah pakis sayur, daun ungu, sulasih, majakling dan Japa mantra yang dipergunakan agar pengobatan berkhasiat lebih baik, karena japa mantra dapat menarik energi positif dan menghilangkan energi negatif.
Yayasan Karya Buana Lestari secara konsisten menggelar kegiatan pelestarian lontar sebagai bagian dari upaya konservasi warisan budaya Bali. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut, mengingat banyak lontar yang masih membutuhkan perhatian khusus untuk diselamatkan. Dengan sinergi antara lembaga pelestarian budaya, pemerintah, dan masyarakat, kelangsungan warisan intelektual Bali dapat terjaga, memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang.