Yayasan Karya Buana Lestari Melaksanakan Kegiatan Rutin Pelestarian Lontar Dalam Upaya Menjaga Khazanah Lontar Bali

Selasa, 15 April 2025,  bertempat di Museum Pustaka Lontar, desa wisata Dukuh Penaban, Karangasem, Yayasan Karya Buana Lestari melaksanakan kegiatan rutin  digitalisasi, konservasi, dan penarasian terhadap 3 lontar Bali bersama penyuluh bahasa Bali yaitu Ibu Ni Luh Widiastiti, Ibu Ni Luh Putu Rika Darmayanti, Bapak Ida I Dewa Gde Catra, Bapak I Nyoman Sutrisna, serta tim dokumentasi Yayasan Karya Buana Lestari.

 

Kegiatan Konservasi Lontar merupakan kegiatan pelestarian dan penyelamatan naskah-naskah lontar yang bertujuan untuk menjaga keutuhan fisik dan isi
lontar agar tetap dapat diakses dan dimanfaatkan.

 

Kegiatan digitalisasi lontar merupakan proses pengalihan media naskah lontar (yang terbuat dari daun lontar) ke dalam bentuk media digital. Proses ini
melibatkan pemotretan naskah lontar.

 

Kegiatan Penarasian Lontar oleh Yayasan Karya Buana Lestari, dilakukan bersama  penyuluh bahasa Bali. Adapun Lontar yang dilakukan penarasian antara lain :

  1. Widisastra dengan klasifikasi Tatwa memuat tentang tata bahasa bali (sinonim anggah ungguh bahasa bali) dan aturan-aturan dalam kegiatan upacara kematian.
  2. Kidung Monyeh dengan klasifikasi Geguritan geguritan berbahasa sasak, tidak banyak pembaca dapat memahami isi ceritanya, memerlukan kamus berbahasa sasak.
  3. Tenung dengan klasifikasi Wariga memuat panca wara: lima buah keteng /benda dijajarkan masing-masing u, ra, pwa, wa, ka. mempunyai tafsir makna tersendiri yang berkepentingan memilih satu bilah keteng.

Yayasan Karya Buana Lestari secara rutin melaksanakan kegiatan digitalisasi, konservasi, serta penarasian lontar sebagai upaya nyata untuk menjaga dan melestarikan khazanah lontar Bali untuk dapat dimanfaatkan dan tetap dilestarikan oleh generasi mendatang.